MAKNA
PENGGUNAAN KATA “KAMI” DAN “AKU” DALAM
AL-QURAN DARI SEGI SEMANTIK
Penggunaan
kata “kami” dan “aku” dalam Al-quran
Kata “kami” dan “aku” dalam bahasa Indonesia merupakan kata
ganti atau pronomina. Kata “kami” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:612)
adalah yang berbicara bersama dengan orang lain (tidak termasuk yang diajak
berbicara) yang menulis atas nama kelompok, tidak termasuk pembaca. Sedangkan
kata “aku” dalam KBBI (2008:32) adalah kata ganti orang pertama yang berbicara
atau yang menulis.
Berikut
penulis kutip dari artikel http://kelanadelapanpenjuruangin.wordpress.com
PENGGUNAAN KALIMAT “AKU”
:
Kalimat “AKU”
dalam Ayat Al-Qur’an di pergunakan manakala terjadi aktifitas Tuhan yang
langsung ditangani sendiri,tidak mendapat campur tangan dari unsur lain atau
dalam hal ini tidak ada libatan proses dengan para Malaikat,atau mekanisme
alam.
Maka ketika Tuhan mengadakan suatu
penciptaan yang tidak melibatkan makhluk manapun, ALLAH SWT akan menggunakan
kata “ANA” / “INNI” (AKU) atau juga “HUWA” (DIA) bisa juga lafadz “ALLAH”
sendiri. Yang demikian maknanya adalah menunjukkan kekuatan-Nya yang Maha
Dahsyat. tidak ada makhluk lainpun yang dapat menyamai Keagungan dan Kekuatan
Penciptaan-Nya Yang Luar Biasa.
Contoh :
الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ وَمَا
خَلَقْتُ
“Dan Aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS.Adz Dzaariyaat : 56)
Di ayat ini, ALLAH SWT
menunjukkan kata “INNI” (AKU) (menunjukkan Keagungan dan Kebesaran Allah). Dapat
kita pahami makna kata “aku” dalam QS. Adz Dzaariyaat : Ayat 56 di atas
menyatakan bahwa Allah memerintahkan makhluknya jin dan manusia untuk
menyembah-Nya. Hal ini jelas bahwa Allah menunjukkan kekuasaan dan keagungan
yang dimiliki-Nya.
PENGGUNAAN KALIMAT
“KAMI” :
Penggunaan kata
‘KAMI’ di dalam Al-Quran itu digunakan bahwa Allah SWT tidak bertindak atau
bekerja sendiri, tetapi melainkan bersama atau menyuruh utusan-utusanNya yaitu
para Malaikat, para Nabi dan Rasul, dan makhluk hidup lainnya yang Allah SWT
Ciptakan sendiri.”
Kalimat “KAMI
(ALLAH)” dalam Ayat Al-Qur’an di pergunakan manakala terjadi aktifitas Tuhan
yang berkaitan dengan adanya tahapan/PROSES yang progressnya berlangsung dibawah
pengawasan dan kekuasaan-Nya, namun melibatkan unsur lain dalam hal ini
terdapat libatan unsur para Malaikat,dan adanya unsur proses mekanisme alam.
Contoh penggunaan kalimat yang
menyebut Allah dengan lafaz NAHNU / “KAMI” :
ontoh lainnya :
لْنَاكَ إِلارَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ وَمَااأَرْسَ
“Dan tiadalah Kami mengutus
engkau (wahai Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam”.
(QS.Al-Anbiyaa’ : 107)
Kata Arsalna ( أَرْسَلْنَا ‘Kami mengutus’) berasal dari kata dasar “Arsala” أَرْسَلْ
(yg mempunyai arti; mengutus, memberikan risalah, mengantarkan risalah).
(yg mempunyai arti; mengutus, memberikan risalah, mengantarkan risalah).
Sebagaimana
penjelasan sebelumnya diatas, maka kata “KAMI” yang Allah Swt. maksudkan karena
adanya libatan unsur lain dalam proses pengutusan,atau adanya mekanisme yaitu “malaikat
jibril” sebagai pengantar wahyu allah swt. makanya Allah Swt. menggunakan Kata
“nahnu” (kami).
Maka,”Menjadi
Rahmat” tidak berarti hanya “diri Nabi Muhammad saw.” saja, akan tetapi dengan
“MUKJIZAT AL-QURAN – dari Allah Swt. melalui Malaikat Jibril dan hingga menuju
target kepada hamba-Nya yang dipilih untuk mengemban wahyu tersebut yakni
Rasul.
Sehingga dengan wahyu tersebut menjadikan perilaku perbuatan para Rasul sesuai dengan nilai-nilai wahyu yang diturunkan,yang menjadikan membawa rahmat bagi umat seperti cermin perilaku Nabi Muhammad yang dikenal dengan SUNNAH NABI SAW (perilaku dan akhlaq beliau selama hidup).
Sehingga dengan wahyu tersebut menjadikan perilaku perbuatan para Rasul sesuai dengan nilai-nilai wahyu yang diturunkan,yang menjadikan membawa rahmat bagi umat seperti cermin perilaku Nabi Muhammad yang dikenal dengan SUNNAH NABI SAW (perilaku dan akhlaq beliau selama hidup).
Jadi kesimpulan
yang dapat saya sampaikan yaitu penggunaan kata Kami dan Aku dalam Al-quran
menunjukkan kebesaran, kekuasaan dan keagungan Allah SWT kepada makhluknya.
Penggunaan kata aku dalam Al-quran mempunyai makna Allah menunjukkan
kekuatan-Nya yang Maha Dahsyat. tidak ada makhluk lainpun yang dapat menyamai
Keagungan dan Kekuatan Penciptaan-Nya Yang Luar
Biasa. Dan digunakan untuk perintah langsung kepada ALLAH SWT, tanpa
perantara-perantara, seperti memohon ampun atau bertobat kepada-Nya,
mengungkapkan bahwa Dialah Tuhan satu-satunya, agar menyembah kepada-Nya
semata. Penggunaan kata kami dalam Al-quran bermakna Allah SWT tidak bertindak
atau bekerja sendiri, tetapi melainkan bersama atau menyuruh utusan-utusanNya
yaitu para Malaikat, para Nabi dan Rasul, dan makhluk hidup lainnya yang Allah
SWT Ciptakan sendiri.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar