Rabu, 26 Februari 2014

Tugas Kelompok Semantik


Nama Kelompok :
1.       Asna ( 11621159)
2.      Nuraini Astria Yasmi (116210574)

Kelas : 6E


Judul: PERBANDINGAN KOSAKATA BAHASA MELAYU RIAU DIALEK KANDIS DAN BAHASA BATAK DI DESA KONDIS KECAMATAN KANDIS KABUPATEN SIAK
Latar Belakang:
Bahasa secara umum dapat dipahami sebagai alat komunikasi verbal yang hanya dimiliki oleh manusia, seperti dikemukakan Keraf (1989:16) “Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat, berupa lambing bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia”. Masyarakat dapat berinteraksi antara sesame manusia dalam melakukan hubungan kerjasama baik dalam sosial semua itu menggunakan bahasa sebagai alat perantara.
Usman, dkk (1979:6) kosa kata atau kata-kata suatu bahasa selalu berubah-ubah karena tiga factor: 1) ada kata-kata yang hilang atau tidak dipakai oleh masyarakat itu. 2) akibat perubahan makna. 3) ada kata-kata yang baru muncul, misalnya salah satunya dengan usaha memendekkan suatu kata yang panjang dan sebagainya.
Desa kandis terdapat dikecamatan kandis kabupaten siak. Menurut data yang penulis peroleh dari sekretaris kantor kecamatan kandis bahwa kecamatan kandis merupakan hasil pemekaran dari kecamatan minas, berdasarkan peraturan daerah kabupaten siak no 41 tahun 2002 berbatasan dengan sebelah barat berbatasan dengan kabupaten rokan hulu dan kabupaten Kampar, sebelah timur berbatasan dengan kecamatan minas, sebelah utara berbatasan dengan kabupaten bengkalis dan sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Kampar.
Menurut sepengetahuan penulis, peneliti serupa tentang membandingkan bahasa melayu tetapi berbeda wilayah, waktu, masalah dan teori, telah pernah dilakukan oleh saudara Muhammad Mukhlis, Asbi Yanti dan Nora Novianti.
Masalah:
Bagaimanakah hubungan bentuk dan makna kosa kata bahasa melayu riau dialek Kandis dan bahasa Batak di Desa Kandis kecamatan kandis kabupaten Siak?
Tujuan:
Untuk mengetahui dan mendeskripsikan hubungan bentuk dan makna kosa kata bahasa melayu Riau dialek Kandis dan bahasa Batak di Desa Kandis kecamatan kandis kabupaten Siak.
Teori:
Penulis menggunakan teori Swades, dkk. (2003), Keraf (1991), Usman, dkk. (1979), Chaer (2004) serta teori para ahli yang mendukung dengan judul penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data:
1.      Teknik Observasi ini dipakai untuk mengumpulkan informan dan mengamati tutur keemapat informan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan informan dari sisi tindak tuturnya, terutama yang menyangkut dengan artikulatornya.
2.      Wawancara
Teknik ini dilakukan untuk kepentingan dua hal. Pertama, untuk mengetahui criteria informan dan kedua untuk pengumpulan data bahasa. kriteria informan, peneliti wawancarai informan guna memperoleh informasi tentang status kependudukan dan umur informan.



3.      Rekaman
Teknik rekaman ini dioperasionalkan melalui beberapa tahap berikut ini. Pertama, penelitimerekam setiap kosa kata bahasa melayu riau dialek kandis dan bahasa batak di desa kandis kecamatan kandis kabupaten siak yang dituturkan oleh informan. Kedua, keseluruhan kosa kata dasar yang terhimpum kedalam rekaman itu ditranskripsikan ke dalam bentuk bahasa tulis. Ketiga, peneliti mengelompokan secara sistematis pembatasan masalah peneliti
4.       Catat
Teknik catat peneliti digunakan mencatat tuturan-tuturan informan setelah melalui proses rekaman, ini dilakukan untuk memudahkan penulis memilih data-data yang diperlukan agar dapat dikelompokkan sesuai dengan criteria
Hasil:
1.      Dalam kosakata kedua bahasa tersebut dapat digambarkan seperti: makna sama tetapi bentuk berbeda, dengan kosakata bahasa melayu riau dialek kandis dan bahasa batak di desa kandis kecamatan kandis kabupaten siak [l, sedangkan koasa kata dalam bahasa batak kata [da
2.      Makna berlawanan dan bentuk berbeda, pada masalah ini peneliti tidak menemukan makna berlawanan dan bentuk berbeda anatara kedua bahasa yaitu bahasa melayu riau dialek kandis dan bahasa batak. Akan tetapi peneliti menemukan makna yang berlawanan dan bentuk berbeda hanya terdapat dalam suatu bahasa dalam bahasa melayu riau dialek kandis seperti kata[bsa] sedangkan dalam bahasa batak desa kandis [balga]. Antara kedua kata itu terdapat oposisi makna yaitu kata yang satu bersifat negative terhadap kata yang lain
3.      Makna berbeda dan bentuk sama/mirip, peneliti menemukan beberapa kosakata yang mempunyai makna yang berbeda tetapi bentuk sama, dalam BMRDK seperti pada kata [buda?] mempunyai makna ‘anak’, sedangkan dalam bahasa batak dialek kandis kata [buda?] mempunyai makna ‘berat/lambat’.
4.      Makna sama dan bentuk sama peneliti juga menemukan beberapa kosa kata makna sama dan bentuk sama, kata [susu] dalam bahasa melayu riau dialek kandis, dan kata [susu] sama-sama mempunyai makna ‘organ tubuh yang terletak dibagian dada’.
Kesimpulan:
Bahwa hubungan bentuk dan makna antara bahasa melayu riau dialek kandis dan bahasa batak di desa kandis terdapat 141 makna sama tetapi bentuk berbeda, 36 makna berlawanan dan bentuk berbeda, 24 makna berbeda dan bentuk sama/mirip, dan 10 makna sama dan bentuk sama.