ANALISIS
SURAT AL-FAATIHAH AYAT KE 6 BERDASARKAN ILMU SEMANTIK
Mengapa
terjemah surat Al fatihah ayat ke 6
berbunyi “Tunjukilah kami jalan yang lurus” bukan “Tunjikilah kami jalan yang
benar”?
Pada surat Al Fatihah ayat ke 6 yang berbunyi : ihdinash shirathal mustaqim . Artinya tunjikilah kami
jalan yang lurus. Jalan yang lurus, yaitu jalan hidup yang benar, yang dapat
membuat bahagia di dunia dan akhirat.
Berikut
penulis kutip tafsiran Qs. Al Fatihah ayat ke 6 dari alamat blog
http://www.muslimsays.com/2012/01/tafsir-al-fatihah-ihdinash-shirathal.html
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, ”Ayat
ini -ihdinash shirathal mustaqim- mengandung penjelasan bahwa sesungguhnya
hamba tidak akan mendapatkan jalan untuk menggapai kebahagiaannya kecuali
dengan tetap istiqamah di atas jalan yang lurus. Dan tidak ada jalan untuk
meraih keistiqamahan baginya kecuali dengan hidayah dari Rabbnya kepada
dirinya. Sebagaimana tidak ada jalan baginya untuk beribadah kepada-Nya kecuali
dengan pertolongan-Nya, maka demikian pula tidak ada jalan baginya untuk bisa
istiqamah di atas jalan tersebut kecuali dengan hidayah dari-Nya.”
Syaikhul Islam rahimahullah berkata :
Seorang
hamba senantiasa memerlukan hidayah Allah untuk meniti jalan yang lurus. Maka
dari itu dia sangat memerlukan tercapainya maksud di balik doa ini (yaitu
‘ihdinash shirathal mustaqim’). Karena sesungguhnya tidak ada seorang pun yang
bisa selamat dari azab dan bisa menggapai kebahagiaan kecuali dengan hidayah
ini. Barangsiapa yang kehilangan hidayah maka dia akan termasuk golongan orang
yang dimurkai atau golongan orang yang sesat. Dan petunjuk ini tidak akan
diraih kecuali dengan taufik dari Allah. Ayat ini pun menjadi salah satu
senjata pembantah kesesatan mazhab Qadariyah.
Menurut KBBI (2008) “Jalan Lurus dan jalan benar” jalan adalah tempat untuk lalu lintas
orang (kendaraan dsb.),sedangkan lurus adalah
memanjang hanya di satu arah, tanpa belokan atau lengkungan, jalan lurus adalah benar menurut
peraturan . Benar adalah sesuai sebagaimana adanya (seharusnya) betul, tidak
salah.
Penulis
menyimpulkan mengapa dalam terjemahan Qs. Al Fatihah ayat ke 6 menggunakan “jalan yang lurus” bukan “jalan yang benar “
dari segi Semantik. Jalan yang lurus maksudnya jalan yang benar, jalan yang
diridhoi Allah. Apabila kita mengerjakan sesuatu dengan niat hanya karena Allah
SWT maka kita akan mendapat pahala dan keridhoan dari Allah. Selalu
beristiqomah dan tawakkal kepada-Nya. Insya Allah kita akan mendapat petunjuk
dan hidayah untuk menggapai Surga-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar