Nama : Asna
NPM : 116211159
Kelas : 6E
Mata
Kuliah : Semantik
1. Apakah
ada perbedaan makna referensial dan nonreferensial ?
Jawab
: Ada, Perbedaan
makna referensial dan makna nonreferensial berdasarkan ada tidak adanya referen
dari kata-kata itu. Bila kata-kata itu mempunyai referen, yaitu sesuatu di luar
bahasa yang diacu oleh kata itu, maka kata tersebut disebut kata bermakna
referensial. Kalau kata-kata itu tidak mempunyai referen, maka kata itu disebut
kata bermakna nonreferensial. Kata meja termasuk kata yang bermakna
referensial karena mempunyai referen, yaitu sejenis perabot rumah tangga yang
disebut ’meja’. Sebaliknya kata karena tidak mempunyai referen, jadi
kata karena termasuk kata yang bermakna nonreferensial.
2. Mengapa
makna afektif lebih terasa secara lisan daripada tulisan ?
Jawab
: karena makna afektif muncul akibat reaksi pendengar atau pembaca terhadap
penggunaan kata atau kalimat. Oleh karena makna afektif berhubungan dengan
reaksi pendengar atau pembaca dalam dimensi rasa, maka dengan sendirinya makna
afektif berhubungan pula dengan gaya bahasa. Dalam makna afektif terlihat
adanya reaksi yang berhuungan dengan perasaan pendengar atau pembaca setelah
mendengar atau membaca sesuatu.
3. Jelaskan
perbedaan makna stilistika !
Jawab
: makna stilistika adalah ilmu yang digunakan dalam karya sastra. Stilistika
mempunyai prinsip yaitu menyalahkan dan membenarkan sebuah karya sastra.
Penggunaan bahasa dalam karya sastra dilihat dari gaya bahasa yang digunakan
oleh pengarangnya. Jadi makna stilistika berkenaan dengan gaya pemilihan kata
sehubungan dengan adanya perbedaan sosial dan bidang kegiatan di dalam
masyarakat.
4. Jelaskan
perbedaan yang mendasar makna idiom penuh dan makna idiom sebagian !
Jawab
: Idiom penuh adalah idiom yang semua unsur-unsurnya sudah melebur
menjadi satu kesatuan, sehingga makna yang dimiliki berasal dari seluruh
kesatuan itu. Contohnya meja hijau
dan membanting tulang. Sedangkan Idiom
sebagian adalah idiom yang salah satu unsurnya masih memiliki makna leksikalnya
sendiri. Misalnya buku putih, daftar
hitam, dan koran kuning.
5. Jelaskan
makna idiomatikal dan peribahasa !
Jawab
: idiom adalah satuan-satuan bahasa
(bisa berupa kata, frase, maupun kalimat) yang maknanya tidak dapat
diramalkan dari makna leksikal unsure-unsurnya maupun makna gramatikal
satuan-satuan tersebua.Jadi makna idiomatikal adalah makna sebuah satuan bahasa
(entah kata, frase, atau kalimat yang menyimpang dari makna leksikal atau makna
gramatikal unsur-unsur pembentuknya. Sedangkan peribahasa memiliki makna yang masih dapat ditelusuri atau dilacak
dari makna unsur-unsurnya. Karena adanya asosiasi antara makna asli dengan
maknanya sebagai peribahasa.
6. Jelaskan
perbedaan makna kata dan makna istilah !
Jawab
: Setiap kata
atau leksem memiliki makna, namun dalam penggunaannya makna kata itu baru
menjadi jelas kalau kata itu sudah berada di dalam konteks kalimatnya atau
konteks situasinya. Berbeda dengan kata, istilah mempunyai makna yang
jelas, yang pasti, yang tidak meragukan, meskipun tanpa konteks kalimat. Oleh
karena itu sering dikatakan bahwa istilah itu bebas konteks. Hanya perlu
diingat bahwa sebuah istilah hanya digunakan pada bidang keilmuan atau kegiatan
tertentu. Perbedaan antara makna kata dan istilah dapat dilihat dari contoh
berikut
(1) Tangannya luka kena pecahan
kaca.
(2) Lengannya luka kena pecahan
kaca.
Kata tangan dan lengan
pada kedua kalimat di atas adalah bersinonim atau bermakna sama. Namun dalam
bidang kedokteran kedua kata itu memiliki makna yang berbeda. Tangan
bermakna bagian dari pergelangan sampai ke jari tangan; sedangkan lengan
adalah bagian dari pergelangan sampai ke pangkal bahu.
7. Jelaskan
maksud yang sama antara idiom ,ungkapan dan metafora !
Jawab
: idiom dilihat dari segi makna, yaitu “menyimpang” makna idiom ini dari makna
leksikal dan makna gramatikal unsure-unsur pembentuknya. Ungkapan dilihat dari
segi ekspresi kebahasaan, yaitu dalam usaha penutur untuk menyampaikan pikiran,
perasaan, dan emosinya dalam bentuk-bentuk satuan bahasa tertentu yang dianggap
paling tepat dan paling kena. Sedangkan metafora dilihat dari segi digunakannya
sesuatu untuk memperbandingkan yang lain dari yang lain.
8. Jelaskan
makna leksikal dan makna denotatif !
Jawab
: makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai
dengan hasil observasi alat indra, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam
kehidupan kita. Sedangkan makna denotatif
adalah makna yang sesuai dengan
hasil observasi menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau
pengalaman lainnya. Makna denotatif ini
menyangkut informasi-informasi factual objektif, oleh karena itu makna
denotatif sering disebut sebagai makna yang sebenarnya.
9. Jelaskan
makna konotatif dapat berubah dari waktu ke waktu !
Jawab:
Makna konotasi adalah makna yang bukan sebenarnya yang umumnya bersifat
sindiran dan merupakan makna denotasi yang mengalami penambahan. Tambahan yang
sifatnya memberi nilai rasa, baik positif maupun negatif. Makna konotasi sebuah
kata dapat berbeda dari satu kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok
masyarakat yang lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma-norma penilaian
kelompok masyarakat tersebut. Oleh sebab itu, makna konotatif dapat berubah
dari waktu ke waktu karena dalam
kehidupan bermasyarakat sudah menjadi sifat manusia untuk selalu memperhalus
pemakian bahasa. membentuk kata atau
istilah baru untuk menggantikan kata atau istilah yang dianggap berkonotasi
negatif menjadi konotasi positif.
10. Jelaskan
makna kolokatif !
Jawab
: Makna kolokatif lebih berhubungan
dengan penempatan makna dalam frase sebuah bahasa. Kata kaya dan miskin
terbatas pada kelompok frase. Makna kolokatif adalah makna kata yang ditentukan
oleh penggunaannya dalam kalimat. Kata yang bermakna kolokatif memiliki makna
yang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar